EKONOMI PEMBANGUNAN
- Ekonomi Pembangunan adalah:
Suatu cabang ilmu ekonomi yang
menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang
dan mendapatkan cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut supaya
negara-negara berkembang dapat membangun ekonominya dengan lebih cepat lagi.
- Pembangunan Ekonomi adalah:
Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan untuk mengembangkan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya atau
Suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam
jangka panjang.
- Ciri-ciri Negara sedang berkembang adalah:
1. Tingkat Pertumbuhan Penduduk Tinggi
Tingkat
pertambahan penduduk di negara berkembang umumnya lebih tinggi dua hingga empat
kali lipat dari negara maju. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendidikan dan
budaya di negara berkembang yang berbeda dengan di negara maju. Hal tersebut
dapat mengakibatkan banyak masalah di masa depan yang berkaitan dengan makanan,
rumah, pekerjaan, pendidikan, dan lain sebagainya.
2. Tingkat Pengangguran Tinggi
Akibat dari
tingginya pertumbuhan penduduk mengakibatkan persaingan untuk mendapatkan
pekerjaan menjadi tinggi. Jumlah tenaga kerja lebih banyak daripada kesempatan
lapangan kerja yang tersedia dan tungkat pertumbuhan keduanya yang tidak
seimbang dari waktu ke waktu.
3. Tingkat Produktivitas Rendah
Jumlah faktor
produksi yang terbatas yang tidak diimbangi dengan jumlah angkatan kerja
mengakibatkan lemahnya daya beli sehingga sektor usaha mengalami kesulitan
untuk meningkatkan produksinya.
4. Kualitas Hidup Rendah
Akibat
rendahnya tingkat penghasilan, masyarakat mengalami kesulitan untuk memenuhi
kebutuhan pokok, pendidikan, kesehatan, dll. Banyak yang kekurangan gizi, tidak
bisa baca tulis, rentan terkena penyakit, dan lain sebagainya.
5. Ketergantungan Pada Sektor Pertanian /
Primer
Umumnya
masyakat adalah bermata pencaharian petani dengan ketergantungan yang tinggi
akan hasil sektor pertanian.
6. Pasar & Informasi Tidak Sempurna
Kondisi
perekonomian negara berkembang kurang berkompetisi sehingga masih dikuasai oleh
usaha monopoli, oligopoli, monopsoni dan oligopsoni. Informasi di pasar hanya
dikuasai oleh sekelompok orang saja
7. Tingkat Ketergantungan Pada Angkatan Kerja
Tinggi
Perbandingan
jumlah penduduk yang masuk dalam kategori angkatan kerja dengan penduduk non
angkatan kerja di negara sedang berkembang nilainya berbeda dengan dengan di
negara maju. Dengan demikian di negara maju penduduk yang berada dalam usia
nonproduktif lebih banyak bergantung pada yang masuk angkatan kerja.
8. Ketergantungan Tinggi Pada Perekonomian Eksternal Yang Rentan
Negara
berkembang umumnya memiliki ketergantungan tinggi pada perekonomian luar negeri
yang bersifat rentan akibat hanya mengandalkan ekspor komoditas primer yang tidak
menentu
- Strategi pembangunan adalah:
Serangkaian usaha dan kebijaksanaan yang
bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja
dan pemerataan pembagian pendapatan masyarakat. Kinerja pembangunan ekonomi
mempunyai kedudukan yang amat penting, karena keberhasilan di bidang ekonomi
dapat menyediakan sumber daya yang lebih luas bagi pembangunan di bidang
lainnya. Namun sebaliknya untuk melakukan pembangunan ekonomi diperlukan
landasan yang kuat, yaitu pengambilan kebijakan yang tepat, akurat dan terarah,
supaya hasil yang dicapai akan benar-benar sesuai dengan yang direncanakan.
- Strategi yang paling tepat dilakukan di Indonesia agar pembangunan berhasil :
Pembentukan
Negara Federasi atau pemisahan kekuasaan negara antara pemerintahan nasional
dengan unsur-unsur kesatuannya (negara bagian, provinsi, republik, kawasan,
atau wilayah). Pembagian kekuasaan ini dicantumkan ke dalam konstitusi
(undang-undang dasar). Sistem pemerintahan Federasi sangat cocok untuk Negara Indonesia
yang memiliki kawasan geografis luas, keragaman budaya daerah tinggi, dan
ketimpangan ekonomi cukup tajam.
- Cara-cara untuk mengatasi pembangunan di Indonesia yaitu:
-
Pemerintah
bertekad untuk mengatasi berbagai hambatan (bottleneck) untuk memacu
perekonomian. Selain itu, untuk memacu perekonomian nasional, kita tidak bisa
lagi hanya mengandalkan kebijakan konvensional yang telah berlangsung selama
ini. Kebijakan yang ada sudah terbukti tidak mampu mendorong laju pertumbuhan
ekonomi lebih cepat.
-
Sumber
daya nasional yang belum didayagunakan untuk memacu kualitas pertumbuhan
menjadi lebih tinggi lagi. Kebijakan dalam mengelola stabilitas makroekonomi,
yang selama ini dinilai cukup berhasil, seharusnya diukur dari sejauh mana
kebijakan tersebut benar-benar menyentuh perbaikan secara menyeluruh sektor
riil dan seluruh kehidupan masyarakat.
-
Pengelolaan stabilitas makroekonomi, masih
cenderung konservatif, karena hanya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sekitar
5-6 persen. Angka ini sangat
konservatif untuk dapat mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran. Untuk
dapat mengatasi angka kemiskinan dan pengangguran, pemerintah harus memacu
pertumbuhan rata-rata di atas tujuh persen per tahun. Sebab, laju inflasi
sendiri masih lebih tinggi dari pencapaian pertumbuhan ekonomi. Jika
pertumbuhan ekonomi lebih rendah dari laju inflasi, menyebabkan kenaikan
pendapatan yang diterima masyarakat menjadi tergerus oleh laju inflasi.
-
Mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran,
kapasitas laju pertumbuhan harus lebih tinggi dari laju inflasi, sehingga
kenaikan pendapatan secara riil meningkat. Pengangguran dan kemiskinan juga
dapat diturunkan. Demikian pula, kualitas pertumbuhan yang dicapai juga akan
memengaruhi tingkat penyerapan tenaga kerja. Jika kualitas pertumbuhan yang dicapai
lebih banyak ditopang oleh konsumsi daripada ekspor, investasi dan sektor
industri juga lebih padat modal, maka kemampuan menyerap pengangguran menjadi
rendah.
- Caranya meningkatkan peranan wanita dalam pembangunan di Indonesia adalah:
Peranan wanita dalam pembangunan adalah hak dan
kewajiban yang dijalankan oleh wanita pada status atau kedudukan tertentu dalam
pembangunan, baik pembangunan di bidang politik, ekonomi, sosial budaya maupun
pembangunan di bidang pertahanan dan keamanan, baik di dalam keluarga maupun di
dalam masyarakat. Peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender,
berarti peranan wanita dalam pembangunan sesuai dengan konsep gender atau peran
gender sebagaimana telah dibahas di depan, mencakup peran produktif, peran
reproduktif dan peran sosial yang sifatnya dinamis. Dinamis dalam arti, dapat
berubah atau diubah sesuai dengan perkembangan keadaan, dapat ditukarkan antara
pria dengan wanita dan bisa berbeda lintas budaya.
Mengupayakan
peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan atau berperspektif gender,
dimaksudkan untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender atau
kemitrasejajaran yang harmonis antara pria dengan wanita di dalam pembangunan.
Karena, dalam proses pembangunan kenyataannya wanita sebagai sumber daya insani
masih mendapat perbedaan perlakuan (diskriminasi). Terutama, jika wanita
bergerak di sektor publik dirasakan banyak ketimpangan, meskipun ada pula
ketimpangan gender yang dialami oleh pria. Untuk mewujudkan kemitrasejajaran
yang harmonis antara pria dengan wanita tersebut, perlu didukung oleh perilaku
saling menghargai atau saling menghormati, saling membutuhkan, saling membantu,
saling peduli dan saling pengertian antara pria dengan wanita. Dengan demikian,
tidak ada pihak-pihak (pria atau wanita) yang merasa dirugikan dan pembangunan
akan menjadi lebih sukses.